Jumat, 16 Maret 2012

rheumatoid arthtritis

Diposting oleh Nindya Nastiti Putri di 10.10

Reumatism berasal dari bahasa Yunani, rheumatismos yang berarti mucus, suatu cairan yang dianggap jahat mengalir dari otak ke sendi dan struktur klain tubuh sehingga menimbulkan rasa nyeri atau dengan kata lain, setiap kondisi yang disertai rasa nyeri dan kaku pada sistem muskuloskeletal (sendi, tulang, jaringan ikat dan otot).
Radang sendi atau rheumatoid arthtritis merupakan penyakit autoimun (penyakit yang terjadi pada saat tubuh diserang oleh kekebalan tubuhnya sendiri) yang menyerang sendi dan struktur jaringan sekitarnya, yang ditandai dengan radang pada membran sinovial, atrofi otot dan penipisan tulang.
Rheumatoid arthritis (RA) adalah gangguan kronis inflamasi sistemik yang dapat mempengaruhi banyak jaringan dan organ, tetapi terutama menyerang sendi fleksibel (sinovial). Proses ini menghasilkan suatu respon inflamasi dari kapsul sekitar sendi (sinovium) sekunder, pembengkakan (hiperplasia) sel sinovial, cairan sinovial berlebih, dan pengembangan jaringan fibrosa (pannus) dalam sinovium. Patologi dari proses penyakit sering menyebabkan penghancuran tulang rawan sendi artikular dan ankilosis. Rheumatoid arthritis juga dapat menghasilkan peradangan difus di paru-paru, membran di sekitar jantung (perikardium), selaput paru-paru (pleura), dan putih mata (sclera), dan juga lesi nodular, yang paling umum dalam jaringan subkutan. Meskipun penyebab rheumatoid arthritis tidak diketahui, auto imunitas memainkan peran penting baik dalam kronisitas dan proses berikutnya, dan RA dianggap sebagai penyakit auto imun sistemik.
RA sulit didiagnoas karena bisa meniru gejalapenyakit lain, bisa menyebar dan akhirnya menyebar namun muncul lagi di tempat lain. Tes laboratoriumtidak bisa mengetahui penyakit ini secara sempurnadan X-ray juga tidak menunjukkan tanda-tanda yang bisa dikenali dengan mudah.
Umumnya penyakit ini menyerang pada sendi-sendi bagian jari, pergelangan tangan, bahu, lutut, dan kaki. Pada penderita stadium lanjut akan membuat si penderita tidak dapat melakukan aktivitas sehari-hari dan kualitas hidupnya menurun. Gejala yang lain yaitu berupa demam, nafsu makan menurun, berat badan menurun, lemah dan kurang darah. Namun kadang kala si penderita tidak merasakan gejalanya. Diperkirakan kasus Rheumatoid Arthritis diderita pada usia di atas 18 tahun dan berkisar 0,1% sampai dengan 0,3% dari jumlah penduduk Indonesia.
Berikut beberapa mitos yang keliru yang berkembang dimasyarakat mengenai rematik, yaitu:
1.    Sering mandi malam di usia muda memicu rematik di usia tua. Faktanya, sejauh ini belum ada bukti yang menguatkan bahwa mandi malam akan menyebabkan penyakit reumatik. Pada prinsipnya mandi malam atau mandi air dingin tidak menyebabkan rematik.
2. Makan kankung atau bayam sebabkan rematik.  Tidak ada hasil penelitian yang menghubungkan antara bayam atau kangkung dengan riisko rematik.
3.  Semua penyakit rematik disebabkan asam urat. Faktanya, hanya sekitar 10 persen saja pengidap rematik yang asam uratnya tinggi. Penyakit rematik akan terjadi bila asam urat terkumpul dalam sendi dan membentuk endapan kristal monosodium urat. 
4.  Penyakit rematik hanya mengincar lansia.  Faktanya, rematik menyerang semua orang, tua maupun muda baik pria maupun wanita.
5. Penyakit rematik adalah keturunan. Faktanya, rematik tidak selalu diturunkan secara langsung dari orang tua ke anak.
6. Sakit pada tulang di malam hari adalah tanda gejala rematik. Faktanya, gejala-gejala yang umumnya terjadi pada penderita rematik adalah pegal-pegal dan peradangan pada sendi (merah, bengkak, nyeri, terasa panas dan umumnya sulit digerakkan). Gejala ini tidak terbatas pada malam hari. Bisa menyerang setiap saat.


(berbagai sumber) 

















0 komentar:

Posting Komentar

 

Cutie Bloggy Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea