Sejarah Fisioterapi
Fisioterapi di Indonesia pada awalnya merupakan satu profesi (lebih tepatnya satu vokasi) kesehatan. Dimulai dari didirikannya Sekolah Perawat Physiotherapy di Solo tahun 1956 oleh Bapak Fisioterapi Indonesia Prof.dr. Soeharso.
Latar Belakang à banyaknya para penyandang cacat akibat perang Dunia ke II yang tidak mendapat perlakuan yang semestinya sebagai bagian dari mahluk ciptaan Tuhan
Perkembangan Fisioterapi di Indonesia
Tahun 1954 à klinik Orthopedi à untuk mengatasi peningkatan kebutuhan akan pelayanan medis terhadap kecacatan fisik yang dialami
Tahun 1956 à Sekolah Perawat Fisioterapi yang mempelajarai massage dan exercise selama 6 bulan yang diikuti oleh utusan dari Rumah Sakit dan orang yang telah berpengalaman dalam bidang keperawatan selama 2 tahun dan memiliki ijazah SMP.
Tahun 1957 à Sekolah Assisten Fisioterapi
Th 1967
– 1970 à Akademi keperawatan fisioterapi
Tahun 1970 à di Solo di dirikan Akademi Fisioterapi Murni Non. Keperawatan.
Tujuan Fisioterapi Indonesia
“ Meningkatkan profesionalisma fisioterapi
Indonesia melalui peningkatan Pendidikan
Formal minimal 4 tahun pada tingkat sarjana dan pendidikan
yang berkelanjutan sehingga mampu melaksanakan profesi fisioterapi dengan sebaik-baiknya
agar dapat meningkatkan pelayanan
di masyarakat”.
Peminatan Fisioterapi
•Fisioterapi Manual terapi dan
biofisika/ physical agent
•Fisioterapi
pediatri dan tumbuh kembang
•Fisioterapi
Muskuloskeletal
•Fisioterapi Neuromuskular
•Fisioterapi
Kardiorespirasi
•Fisioterapi
Produktivitas/ Kesehatan Kerja, Sport / olahraga
•Fisioterapi wellness / women
Health / Medical
Spa & Longevity
•Fisioterapi Usia Lanjut (Geriatri)
Jenis
Terapi yang dilakukan fisioterapis
1. Exercise Therapy atau Terapi Latihan: Terapi ini dimaksudkan untuk mengembalikan fungsi sekaligus memberi penguatan dan pemeliharaan gerak agar bisa kembali normal atau setidaknya mendekati kondisi normal.
2. Heating Therapy atau Terapi Pemanasan: terapi ini memanfaatkan kekuatan panas yang biasanya digunakan pada kelainan kulit, otot, maupun jaringan tubuh bagian dalam lainnya.
3. Electrical
Stimulations Therapy atau Terapi Stimulasi Listrik: Terapi yang menggunakan aliran listrik bertenaga kecil ini cocok diterapkan pada yang menderita kelemahan otot akibat patah tulang ataupun kerusakan saraf otot
4. Cold Therapy atau Terapi Dingin: Terapi ini umumnya hanya diperuntukkan bagi otot saja, biasanya akibat terjatuh dan mengalami memar.
5. Chest Physiotherapy atau Terapi Bagian Dada: chest
physiotherapy bermanfaat membersihkan saluran pernapasan dan memperbaiki pertukaran udara. Yang termasuk dalam fisioterapi ini di antaranya inhalasi/nebulizer, clapping, vibrasi dan postural
drainage.
6. Hydro Therapy atau Aquatik Therapy: Terapi dengan air berguna bagi anak-anak yang mengalami gangguan, terutama gangguan gerak akibat spastisitas, misal pada anak CP(Cerebral
Palsy)
7. Orthopedhic dan Rheumathoid Arthritis: fisioterapi ortopedik ini dilakukan untuk mengatasi gangguan tulang dan otot akibat patah tulang, post
fracture (retak), artritis sendi, keseleo, atau terkilir.
0 komentar:
Posting Komentar