Buruh, kata ini
sudah tidak asing lagi di pendengaran kita. Apalagi setiap tanggal 1 mei, media
cetak maupun media elektronik penuh dengan pemberitaan buruh. Yaa, tanggal 1
mei diperingati sebagai hari buruh sedunia atau may day. Banyak buruh yang
turun aksi ke jalan, menyuarakan hak-hak mereka yang belum terpenuhi, membuat
jalanan macet terkadang sampai berujung anarkis. Tetapi APA, setelah lewat
dari tanggal itu kehidupan kembali normal, tidak ada pengaruh yang berarti dari
aksi mereka, tidak ada perubahan yang terjadi, tidak ada pemenuhan hak
seperti yang mereka inginkan. Sang tuan merasa acuh saja dengan
rengekan-rengekan si buruh, karena kehilangan 100 buruhpun bagi sang tuan itu
tidak begitu berarti, masih ada berjuta-juta orang lagi diluar sana yang mau
menggantikan posisi buruh, si penganggur namanya. Tuan, buruh dan penganggur,
bagaikan sebuah rantai yang tidak akan pernah terputus.
Sungguh miris nasib di negeri ini,
negara yang telah merdeka sejak 66 tahun yang lalu, pada kenyataannya negara
ini belum merdeka secara utuh. Ini terbukti dari kebanyakan rakyatnya yang hanya
bisa menjadi kuli di negeri sendiri. Kalau bicara bagaimana cara
penyelasaiannya, mungkin agak sedikit sulit, agak sedikit bertele-tele, agak
sedikit kepalsuan, agak sedikit penipuan, agak sedikit pembodohan, agak sedikit
mencurangi, agak sedikit demi kepentingan sekelompok orang. Kenapa? Jawabannya
adalah karena politik.
Ini baru masalah buruh, masih banyak
masalah lain, masalah pengangguran, pendidikan, utang negara, korupsi, kolusi,
nepotisme, dan lainnya yang sama-sama harus diselesaikan dan dipikirkan jalan
keluarnya. Masalah yang menjadi PR bagi generasi mudanya. Masalah yang bagaikan
benang kusut, yang sulit untuk diluruskan kembali. Masalah yang semakin hari
semakin membuat masalah.
Bagaimana menyelesaikan ini semua?
Bagaimana? Hanya satu jawabannya yaitu keyakinan.
Yakinlah bahwa ini pasti akan
terlewatkan, entah kapan, tapi YAKINLAH! Negara ini adalah
negara yang besar, adalah negara yang kuat, adalah negara yang kaya. Hanya
perlu sebuah keyakinan dan tangan yang tepat untuk membenahinya, mau seberapa
lamapun kita menunggu apabila kita yakin pasti waktu itu akan cepat datang pada
kita. YAKIN, BISMILLAH.
0 komentar:
Posting Komentar